Kamis, 25 Februari 2016

Aku dan Bidadari Surgaku

Assalamu'alaikum gaes...Sebagaimana tulisanku sebelumnya, bisa dibaca disini.
Kali ini aku ingin menulis pertemuanku dengan bidadari surgaku. Judul ini kuambil karena terinspirasi dari lagu almarhum UJe (Ustadz Jefri Al-Bukhori).

Setelah bergabung dengan Lingkaran Cinta dan menikmati keindahannya, aku tersadar bahwa dalam islam itu tidak mengenal pacaran, karena pacaran adalah budaya barat yang di propagandakan ke negara-negara muslim seperti Indonesia, untuk merusak aqidah umat islam. Lalu bagaimana jika ingin nikah? Di islam di kenal dengan ta'aruf, disini kita sebelum dipertemukan dengan akhwat (karena saya laki-laki, jika perempuan dipertemukan dengan ikhwan), kita bisa menggali identitas diri akhwat tersebut melalui biodata yang sudah diberikan ke kita. Setelah OK, baru kita melanjutkan di proses ta'aruf, bertemu dengan keluarga si akhwat untuk mengenal lebih jauh si akhwat dan keluarganya. Disini jika Allah belum mentakdirkan kita berjodoh dengan akhwat tersebut, ta'aruf tersebut bisa dibatalkan. Namun jika berlanjut, akan dilanjutkan dengan khitbah (melamar si akhwat), dan selanjutnya NIKAH deh.. Mudah kan..... :)

Dan alhamdulillah aku pun mengikuti ajaran islam ketika akan menikah.
Bagi ikhwan wa akhwat yang lagi galau pengen menikah, ini ada lirik nasyid dari Suara Persaudaraan yang bagus untuk memotivasi antum semua:

Hasrat Hatiku

Album : Bara dalam Tazkiyah
Munsyid : Suara Persaudaraan
http://liriknasyid.com

Apabila telah tiba masaku
Untuk segera mengakhiri lajangku
Dengan segenap kemampuan Allah berikan
Insya Allah janjiku segera kutunaikan

Tapi bila kuraba dalam hati
Datang seruntun pertanyaan silih berganti
Adakah semua kulakukan terlalu dini
Berdegup jantung di dada kendalikan diri

Namun pernikahan begitu indah kudengar
Membuatku ingin segera melaksanakan
Namun bila kulihat aral melintang pukang
Hatiku selalu maju mundur dibuatnya

Akhirnya aku segera tersadar
Hanya pada Allah-lah tempat aku bersandar
Yang akan menguatkan hatiku yang terkapar
Insya Allah azzamku akan terwujud lancar 
------------------------------------------------------
Kalo pengen mp3 nya ada di lapaknya mbah google.. searching ajah... :)
------------------------------------------------------

Kira-kira 2 tahun aku bersama Lingkaran Cinta, aku memutuskan untuk segera mengakhiri lajangku, karena ketika itu usiaku juga hampir 25 tahun. Aku sendiri punya keinginan menikah di usia 25 tahun, alhamdulillah azzamku (tekadku) terwujud lancar.

Berta'aruf dengan seorang akhwat dari Tanjung Priuk - Jakarta, yang mempunyai saudara di Karawang. Lanjut ke khitbah, dan NIKAH deh... Walaupun dana cekak, alhamdulillah dilancarkan segala sesuatunya oleh Allah SWT.
Selanjutnya... aku sepertinya kehabisan kata-kata untuk mengungkapkan bagaimana "Indahnya Pacaran Setelah Menikah". Untuk itu sebagai gantinya kembali ku persembahkan lirik nasyid dari BROTHERS yang juga pernah dilantunkan oleh SNADA :

Teman Sejati

Album : Teman Sejati
Munsyid : Brothers
http://liriknasyid.com
  
Selama ini kumencari - cari
Teman yang sejati
Buat menemani
Perjuangan suci

Bersyukur kini pada-Mu Ilahi
Teman yang dicari selama ini
Telah kutemui

Dengannya disisi
Perjuangan ini
Tenang di harungi
Bertambah murni kasih Illahi

Kepada Mu Alloh
Kupanjatkan doa
Agar berkekalan kasih sayang kita

Kepada Mu Teman
Kupohon sokongan
Pengorbanan dan pengertian

Kepada Mu Alloh
Kupohon restu-Mu
Agar kita kekal bersatu

Kepada Mu Teman
Teruskan perjuangan
Pengorbanan dan kesetiaan
Telah kuungkapkan segala - galanya
--------------------------------------------

Maaf ya gaes kalau di tulisan ini lebih banyak lirik nasyidnya, karena lirik tersebut lebih indah dari susunan kalimat yang akan kutulis. Pada intinya islam itu memudahkan hamba-hamba Allah yang akan mensegerakan untuk menikah. Semoga antum yang sudah punya keinginan untuk menikah segera mendapatkan Bidadari Surgamu.

Setelah aku menemukan Bidadari Surgaku, tak lama kemudian Allah mengaruniakan titipan-Nya. Serasa semakin sempurna dan bahagia kami mengarungi bahtera rumah tangga ini. Dan semoga kebahagiaan senantiasa menaungi keluarga kecil kami, walaupun pernak-pernik berumah tangga itu pasti ada. Semoga pernak-pernik tersebut semakin menguatkan jalinan cinta dalam keluarga kami... Aamiin...

Kini kami telah di karuniai 4 bidadari kecil dari pernikahan kami. Semoga anak-anakku menjadi anak-anak yang sholehah, berbakti pada agamanya, bangsanya dan orang tuanya... Aamiin...

Oke gaes kucukupkan dulu tulisanku yah.. in-sya Allah tulisanku selanjutnya tentang aku dan keluarga kecilku, aku terkadang menyebutnya Brigade C-11. Mo tau apa itu Brigade C-11 ? Tunggu yah di tulisanku selanjutnya...
Makasih gaes telah bersedia menemaniku...

Wassalamu'alaikum wr. wb.


(Mas Djoen - @masjunkaraba), 26 Feb 2016.

Mangga kalo mo mampir baca-baca yang lain:
1. Aku dan Jalanan
2. Aku dan Lingkaran Cinta
3. Aku dan Brigade C-11

Rabu, 24 Februari 2016

Aku dan Lingkaran Cinta

Assalamu'alaikum gaes...
Sebagaimana tulisanku sebelumnya, bisa dibaca disini.
Aku akan menulis pengalamanku bertemu dengan LINGKARAN CINTA... Apa itu Lingkaran Cinta? nah penasaran.. simak aja yah... #cekidot :)

Selepas aku lulus STM, aku masih tetap menjadi anak tongkrongan sambil menanti pekerjaan yang tak kunjung datang.. Aku memang ga kuliah, karena aku sadar betul akan perekonomian keluargaku, mana adik-adikku juga masih sekolah semua. Akhirnya aku sadar diri, untuk mencari pekerjaan saja.

Akhirnya pekerjaan itupun datang, namun aku harus merantau ke Jakarta karena di Semarang kota kelahiranku, nampaknya belum berjodoh dalam mencari pekerjaan. Akupun berangkat merantau ke Jakarta diantar salah satu saudaraku ke alamat budheku yang sudah merantau duluan kesana.

Nampaknya di Jakarta pun aku kurang berjodoh, hanya 2 minggu disana. Aku merasa kurang cocok dengan tempat aku bekerja. Kebetulan dapat kabar dari Semarang ada test panggilan kerja lagi, namun tempat testnya di Semarang. Aku putuskan untuk balik lagi ke Semarang. Budheku yang baik hati membiayai ongkos aku pulang ke Semarang.

Alhamdulillah aku lulus test, dan awalnya ditempatkan di Kaliwungu-Kendal, dan pada akhirnya di mutasi di Karawang, tempat kini aku tinggal, kota keduaku setelah Semarang. Awal aku tinggal di Karawang, tepatnya di Purwasari-Cikampek, teman kerja satu kos ku ternyata mantan seorang guru ngaji. Tak ku sia-siakan kesempatan ini, karena memang sudah lama aku ingin bisa ngaji. Ibarat pucuk dicinta ulam pun tiba, Temanku mengajari aku ngaji privat, belajar ngaji dari awal lagi, walaupun waktu kecil juga pernah ngaji. Alhamdulillah tidak terlalu lama, aku sudah bisa mengaji al-qur'an, melalui bimbingan temanku yang penuh kesabaran.

Ketika ramadhan tiba biasanya di masjid sekitar aku kos ada tadarusan. Di tahun pertama ketika giliranku untuk membaca qur'an lewat dulu, karena memang aku belum bisa baca qur'an. Alhamdulillah di tahun kedua sudah ga lewat lagi, walaupun masih perlu banyak yang diperbaiki.
Terimakasih teman... telah mengajariku baca qur'an, tanpa dirimu mana mungkin kini aku bisa gabung di komunitas ODOJ (One Day One Juz). Semoga Allah senantiasa menjagamu... Aamiin...
 
Aku berpisah dengan temanku, sahabatku itu ketika aku pindah kerja, masih di Karawang juga sih..
Temanku masih bertahan di Cikampek, sementara aku pindah di Perumahan Karaba Indah, awalnya ngontrak sampe alhamdulillah bisa kebeli rumah juga. Di Karaba inilah aku memulai aktivitasku di media sosial, makanya salah satu akunku adalah @masjunkaraba.
Dan disini pulalah aku bertemu dengan "Lingkaran Cinta".

Apa itu Lingkaran CInta? Lingkaran Cinta adalah sebuah pengajian yang mana di dalamnya orang-orangnya saling mencintai karena Allah. Orang-orang yang berada di Lingkaran Cinta itu rajin sholat berjama'ah di masjid, rajin ikut taklim/pengajian, rajin baca qur'an, rajin shoum/berpuasa sunah, dan keindahan-keindahan lain yang menakjubkan yang aku juga ingin berada didalamnya. Mengkaji islam dengan penuh cinta, penuh keindahan, jauh dari dogma teroris yang kini marak digaungkan oleh orang-orang yang ga suka dengan islam.

Akhirnya akupun menjadi bagian dari Lingkaran Cinta. Disitu aku menimba ilmu agama, mengasah ketajaman berfikir, membangun mental-spiritual, menyapa pegunungan guna memelihara jasadiyah, ruhiyah dan fikriyah, dan masih banyak hal-hal positif lainnya.
Ternyata islam itu indah, islam itu cinta... (kok jadi berasa kayak mas gagah yah... hahaaa...).

Gaes.. itulah pertemuanku dengan Lingkaran Cinta, atau orang kebanyakan biasa menyebutnya dengan halaqoh atau liqo..

Selanjutnya aku akan menulis mengenai pertemuanku dengan bidadari surgaku... cieee sok romantis...
Makasih gaes telah bersedia menemaniku...

Wassalamu'alaikum wr. wb.


(Mas Djoen - @masjunkaraba), 24 Feb 2016.

Mangga kalo mo mampir baca-baca yang lain:
1. Aku dan Jalanan
2. Aku dan Bidadari Surgaku
3. Aku dan Brigade C-11

Selasa, 23 Februari 2016

Aku dan Jalanan

Assalamu'alaikum gaes...
Kali ini aku ingin bercerita tentang diriku dan pengalaman waktu kecil hingga..... pokoknya simak aja dulu yah.....

Tulisan ini aku beri judul Aku dan Jalanan, karena ketika masa-masa aku masih sekolah sering berteman dengan jalanan, rerumputan, lapangan bola, dan yang mungkin sudah agak sulit ditemukan di jaman sekarang.

Ketika aku SD, sepulang sekolah sama ibuku biasanya aku disuruh istirahat. Tapi ya namanya anak-anak, sering bandel ga mendengarkan nasihat orang tua (maafkan anakmu ini ya bu..). Aku langsung bermain dengan teman-temanku menuju padang rerumputan untuk mencari belalang, mancing capung untuk makanan ayam dan burung peliharaan bapakku. Selain itu suka iseng godain kerbau yang lagi makan. Terkadang naik kerbau yang akan menyeberangi sungai... indah dan menyenangkan... yang agak sulit dijumpai di jaman sekarang. Sorenya langsung main bola ditempat yang ga jauh dari aktivitasku tadi. Paling menyenangkan kalau main bola pas turun hujan. Sepulangnya suka dimarahin ibu karena baju belepotan lumpur habis main bola.
Itulah sekelumit kisah masa SD-ku yang suka bercengkerama dengan alam yang kini hampir mustahil bisa ditemui karena congkaknya dunia.

Beranjak ke SMP, kali ini jalanan yang kutempuh agak berbeda walaupun di sore harinya aktivitas main bolanya masih sama. Jika waktu SD sepulang sekolah aku mencari belalang dan capung, setelah di SMP sepulang sekolah atau sebelum berangkat sekolah (masuk sekolahnya kadang pagi, kadang siang), aku mampir ke tempat embah/kakek yang membuat kerajinan kompor minyak tanah. Aku bantu embah supaya aku dapat tambahan uang jajan.. hahaaa...
Dari tambahan uang jajan itu kadang buat traktir adik-adikku beli baso atau jajanan yang terjangkau dengan tabunganku dari tambahan uang jajan tadi.
Nah itulah perjalananku waktu di SMP, sudah mulai bekerja bantu embah dari persaingan bisnis mafia kelas kakap.
Menginjak SLTA, aku sekolah di kejuruan (STM). Kali ini aku sudah ga sempat lagi main bola, karena sehabis bantu embah aku lansung loper koran sore menggunakan sepeda onthelku. Jarak yang kutempuh untuk ngambil koran sekitar 15 km dari rumah. Di jalanan inilah aku belajar tentang kehidupan, bagaimana sikap-sikap pelanggan terhadap seorang rakyat yang berprofesi sebagai peloper koran. Beragam memang, ada yang ramah, ada yang kecut, bahkan ada yang hanya menyuruh anjingnya untuk menyambutku. Belum lagi kalau hujan, aku harus menyelamatkan koran supaya ga basah, hanya dengan bermodalkan plastik ala kadarnya untuk menutupi koran.

Pernah suatu hari, aku mengantar koran ke pelanggan yang memelihara anjing yang suka menyambutku dengan gonggonganya yang congkak. Biasanya pagar rumah itu tertutup, aku ga tau kalau pada saat itu pagarnya terbuka. Pas aku lempar koran, anjing itu langsung mengejarku lewat pagar yang terbuka itu. Aku langsung panik, untung aku menguasai jurus "Oemar Bakri" >> itu sepeda butut dikebut lalu cabut sampe kentut cepat pulang... standing dan terbang... hahaaa.....

Pernah juga mengalami kejadian yang menyentuh hati. Ketika itu bulan Ramadhan, salah satu pelanggan koranku adalah pak haji yang mempunyai mushola di dekat rumahnya. Karena adzan maghrib akan berkumandang, aku putuskan untuk sholat di mushola pak haji. Aku selalu membawa beberapa butir kurma yang murah meriah, untuk jaga-jaga jika maghrib masih di perjalanan. Singkat cerita sehabis sholat maghrib pak haji mengajakku buka bersama dirumahnya. Aku ga sanggup menolak, karena ajakan pak haji sedikit memaksa, mungkin karena keberkahan memberi makan (buka) orang yang sedang puasa di bulan Ramadhan. Makanan yang enak-enak tersaji, Pak Haji dan keluarganya menyapaku dengan ramah sambil ngobrol santai. Bahkan ketika aku mau pulang, aku diberi bingkisan yang isinya mungkin sulit diungkapkan dengan kata-kata, walaupun mungkin bagi sebagian orang kaya menganggapnya biasa saja.
Itulah kenangan indahku bersama Pak Haji, pelanggan setia koranku.

Di saat STM ini aku juga nyambi jualan rokok dan bensin eceran yang dimodalin oleh om-ku, sambil membantu embah di siang hingga sore harinya. Aku juga bergaul dengan teman-temanku yang ketika itu sudah menjadi anak-anak tongkrongan. Sepulang loper koran, selepas isya' terkadang aku ikut nongkrong bersama teman-temanku. Bermain gitar, bernyanyi dan bersenda gurau. Di sini aku melihat ada yang unik, mungkin Allah masih sayang padaku. Ketika aku jualan rokok, aku sama sekali ga bernafsu untuk merokok, aku hanya bernafsu untuk menjualnya saja. Pada awalnya teman-temanku yang hampir semua pada ngerokok, menggodaku, ada juga yang sedikit maksa aku untuk ngerokok. Tapi setelah aku ancam ga akan aku utangin rokok lagi, akhirnya mereka berhenti maksa-maksa aku untuk ngerokok, bahkan ada yang memaklumi, sampai membela aku ketika ada teman baru nongkrong yang maksa aku untuk ngerokok.

Nongkrong, ngerokok, bahkan minum-minuman keras, merupakan pemandangan yang biasa kulihat yang dilakukan teman-temanku. Alhamdulillah walaupun aku gaul dengan mereka, aku ga sampe ketularan mereka, bahkan yang unik teman-temanku rela berantem membelaku jika ada yang maksa-maksa aku ngerokok apalagi minum-minuman keras. Pergaulan yang unik yang kurasa. Terimakasih yaa Allah atas perlindungan-Mu selama ini.
Ketika bergaul pengetahuan agamaku masih minim, sholat juga kadang masih bolong-bolong. Boro-boro mendakwahi mereka, untuk memperbaiki diri saja ketika itu terbilang masih agak susah, mungkin faktor lingkungan, atau pribadiku sendiri... Entahlah...

Itulah kisah sederhanaku... berteman dengan alam, binatang, debu jalanan, rintik hujan, orang-orang baik, teman-teman yang unik dan entah apa lagi yang akan kutulis...

Selanjutnya aku akan bercerita pertemuanku dengan Lingkaran Cinta...
Makasih gaes telah menemaniku...

Wassalamu'alaikum wr. wb.


(Mas Djoen - @masjunkaraba), 23 Feb 2016.

Mangga kalo mo mampir baca-baca yang lain:
1. Aku dan Lingkaran Cinta
2. Aku dan Bidadari Surgaku
3. Aku dan Brigade C-11

Selasa, 16 Februari 2016

Setelah Nonton KMGP Jadi Aliran SUFI

Karawang, 14 Februari 2016, bertempat di CGV Blitz Megaplex Festive Walk Karawang, aku ajak istri dan anak-anakku untuk nonton bareng (nobar) film Ketika Mas Gagah Pergi (KMGP) The Movie. Walaupun sempat di guyur hujan pada waktu jam penukaran tiket, namun dengan bismillah kami tetap niatkan untuk berangkat. Berbasah-basahan ria menjadi keunikan tersendiri, belum lagi jalanan yang macet dan kehabisan tempat parkir, merupakan sekelumit perjuangan untuk nobar KMGP The Movie.

Ada pemandangan yang unik gaes yang saya lihat, seolah-olah CGV Blitz Festive Walk Karawang telah diubah semacam majlis taklim anak-anak muda Karawang, dengan diselenggarakannya nobar KMGP The Movie.

Oke gaes, langsung aja ke topik pembicaraan yah.. sebenarnya pengen cerita juga sih perjuangan panitia nobar untuk meyakinkan Blitz, tapi karena aku bukan panitia, biarkanlah nanti panitianya ajah yang cerita.. heheee...

Lanjut, aku pernah lihat di acara hitam putih pas bintang tamunya Hamas Syahid Izudin pemeran Mas Gagah, disitu Hamas mengungkapkan prinsipnya dalam bermain film, yaitu "NO TOUCH". Bagiku ini sangat menarik, karena di kisah Ketika Mas Gagah Pergi, Mas Gagah sangat dekat dengan adik dan ibunya. Nah penasaran kan.. ayo tonton filmnya.. kaga nyesel dah...

Ketika artis muda memanfaatkan popularitasnya untuk mengejar nafsu dunianya, namun berbeda dengan Hamas, dia memilih untuk menjadi penghafal qur'an untuk membahagiakan ibundanya. Amazing.. Luarrr Biasa... (hiks hiks.. jadi terharu).

Kembali ke film KMGP The Movie, Perubahan Mas Gagah terjadi ketika pulang dari Ternate dalam rangka penelitian skripsinya dan kebetulan ada rekan bisnisnya di Ternate. Disana Mas Gagah bertemu dengan Kyai Gufron. Sepulang dari Ternate mulailah terjadi konflik keluarga, khususnya Mas Gagah dan Gita.

Disisi lain Gita yang sedang ada konflik dengan Mas Gagah, biasanya berangkat dan pulang sekolah diantar Mas Gagah, kini Gita menggunakan angkutan umum (bis) ke sekolah. Di bis itulah Gita dipertemukan dengan Yudhistira, seorang anak muda yang suka berdakwah dari bis ke bis. Awalnya Gita kurang suka dengan cara Yudi berdakwah di bis. Selanjutnya lebih baek nonton filmnya aja yee...

Inti dari film KMGP The Movie yaitu "Jika kita tidak setuju dengan sesuatu kebaikan yang belum kita pahami, cobalah untuk menghargainya" (Mas Gagah).

Jadi, yuuk kita berlomba-lomba dalam kebaikan aja gaes. Jangan buang energi untuk ngurusin orang lain, yang belum tentu kita lebih baik dari orang yang kita gunjingkan. Karena sebaik-baik orang dimata Allah adalah yang paling bertakwa. Dan kita juga telah diciptakan Allah sebaik-baik manusia (ahsani taqwim). Tinggal bagaimana cara kita mensyukurinya.

Jadi inget dakwahnya yudi di bis, "Kita diciptakan Allah adalah sebaik-baik manusia (fii ahsani taqwim). Anda pesek, Anda gendut, Anda tonggos, Anda hitam... dst (saksikan aja filmnya).

Sebenarnya aku kurang suka nonton film, tapi gegara KMGP The Movie aku jadi berubah fikiran untuk mendukung film-film islami yang positif. Dari KCB (Ketika Cinta Bertasbih), TC (Tausiyah Cinta) dan KMGP, lama-lama aku jadi masuk aliran SUFI nih.. alias SUka Film Islami.

Bisa jadi sudah banyak juga yang sealiran dengan saya. Ayo siapa yang mau nyusul ikut aliran SUFI (SUka Film Islami)...???

Sekian.

Selasa, 16 Februari 2016.
Mas Djoen (@masjunkaraba)




Selasa, 09 Februari 2016

Aku Rindu Fals-mu Bang Iwan

Sombong melangkah istana yang megah
Seakan meludah di atas tubuh yang resah 
Ribuan jerit di depan hidungmu
Namun yang ku tau.... Tak terasa terganggu

Bagi penggemar Bang Iwan Fals lirik lagu tersebut tidak akan asing lagi.. Nah guys, menurut kalian lirik tersebut apakah menggambarkan kondisi bangsa kita sekarang ini? (jawablah dengan nuranimu, jangan dengan nafsumu, kata SWAMI di album keduanya "aku tak mau mengingkari hati nurani")

Sekelumit mengenai Bang Iwan (aku ambil dari webnya Bang Iwan Fals, iwanfals.co.id) :
Nama asli Virgiawan Listanto lahir di Jakarta, 3 September 1961 yang kemudian dipanggil Iwan Fals. Selama Orde Baru, ada beberapa jadwal konser Iwan Fals yang dilarang dan dibatalkan oleh pihak keamanan karena lirik-lirik lagunya yang kritis, demonstratif, dan membangkitkan perlawanan massif. Pada perjalanan panggung musik yang memarginalkan diri Iwan Fals, ada sedikit cahaya terang saat Iwan Fals menemukan ruang ekspresi dalam berkesenian di Bengkel Teater WS Rendra. Di sini tercipta media transformasi pemikiran kebudayaan untuk menambah wawasan dan berkarya maka terbentuklah Swami. Iwan Fals bertemu dengan Naniel, Sawung Djabo, Inisisri, Toto Tewel, Jerry, Tates, dan Cok Rampal maka lahirlah Swami yang namanya di ambil dari keadaan personil-personil berstatus sebagai suami dari masing-masing istri mereka. Saat bergabung dengan Swami nama Iwan Fals semakin mencuat dengan mencetak hits sangat fenomenal, Bento dan Bongkar.

Aku pribadi termasuk penggemar Bang Iwan sejak SMP, bahkan ketika STM aku bergabung dengan IFFC (Iwan Fals Fans Club) besutan Radio IBC Semarang. Hingga album "Belum Ada Judul" aku masih mengikuti, namun di album-album selanjutnya kurang intensif mengikutinya, hanya sebatas mengetahui saja.

Bang Iwan.. jujur aku rindu celoteh-celotehmu yang membangkitkan jiwa dari keterpurukan, menguatkan mental perlawanan ketika kita sedang tertindas, membersihkan jiwa dari nafsu angkara, membuat riang dikala sedih, dan lain sebagainya. Aku juga rindu daya kritismu terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah yang mengabaikan penderitaan rakyat. Aku juga rindu alunan syair tentang rasa cinta tanah air yang telah terkoyak oleh penguasa serakah.

Maaf Bang Iwan.. pasca pilpres 2014, aku tidak melihat lagi apa yang sudah kusebutkan diatas. Kita boleh berbeda ketika pesta demokrasi, namun setelah selesai mari kita kembali lagi alami "Back to Natural". Dukung jika kebijakan itu berdampak baik buat rakyat, dan tetap kritis jika kebijakan itu menyengsarakan rakyat. Jangan gadaikan nurani kita, "Aku Tak Mau Mengingkari Hati Nurani" begitulah engkau mengajari kami. Jangan sampe menjadi jiwa JARKONI : iso ngajari, ra iso ngelakoni (bisa mengajarkan, ga bisa mengamalkan).

Kalaupun engkau menjadi duta desa itu sebenarnya tidak masalah, berdayakan potensimu di bidang yang engkau anggap mampu. Namun bukan berarti harus "CLOSES IDENTITY". Teruslah jaga kekritisanmu dikala belenggu besi kini mengkerangkeng negeri. Justru dengan menjadi duta desa engkau akan melihat bagaimana jeritan rakyat mendera, yang tak akan engkau saksikan di media. Entahlah kini media milik siapa...???

Kalo aku boleh mengibaratkan, IWAN itu namamu, dan FALS itu adalah jati dirimu, maka terus terang aku sangat rindu FALSmu Bang Virgiawan Listanto...!!! Mungkin bukan hanya aku saja yang merindukan FALSmu, tapi ribuan bahkan jutaan rakyat di negeri ini, yang kini telah dibungkam belenggu tirani oleh penguasa negeri yang dulu kita kira adalah kurcaci pembebas negeri.


*Sebelum mengakhiri tulisan ini aku ingin bernostalgia dengan lagu milik Bang Iwan yang berjudul "Coretan Dinding", inilah lirik lagunya:
Coretan dinding membuat resah
Resah hati pencoret mungkin ingin tampil
Tapi lebih resah pembaca coretannya
Sebab coretan dinding
Adalah pemberontakan kucing hitam
Yang terpojok ditiap tempat sampah, ditiap kota
Cakarnya siap dengan kuku kuku tajam
Matanya menyala mengawasi gerak musuhnya
Musuhnya adalah penindas
Yang menganggap remeh coretan dinding kota
Coretan dinding terpojok di tempat sampah
Kucing hitam dan penindas sama sama resah



AKU RINDU FALS-MU BANG IWAN... Sekian.


Karawang, 10/2/2016.

Mas Djoen (@masjunkaraba)

Minggu, 07 Februari 2016

Karawang Penuh Cinta


Ahad, 14 Februari 2016 akan menjadi hari penuh CINTA di kota pangkal perdjoeangan, Karawang. Bukan karena identik dengan ritual kemaksiatan yang dibungkus dengan slogan cinta dan kasih sayang, melainkan karena adanya acara yang digagas oleh muda-mudi Karawang yang bertemakan CINTA yang sesungguhnya.

Generasi muda islam Karawang melalui Komunitas One Day One Juz (ODOJ) di pagi harinya akan mengadakan acara seminar/pengajian dengan tema "Ketika Cinta Menyapamu", dengan pembicara gadis muda belia, Fathiya Asyafiqah (pelajar SLTA, blogger dan penulis). Dari hasil tulisan-tulisannya telah menghasilkan sebuah buku yang berjudul "Breaking The Limit". Pengalaman mengisi acara-acara seminar atau bedah buku sudah tidak diragukan lagi. Alumni SMP Alam Karawang ini pernah satu panggung/acara dengan Meyda Safira pemeran film "Ketika Cinta Bertasbih" mengisi acara seminar di ITB.
Fathiya akan dipadukan dengan Ustadz Abdul Roziq, SQ dalam acara seminar motivasi dan training al-qur'an yang digagas oleh komunitas ODOJ Karawang.

Di sore harinya akan ada nonton bareng (nobar) film "Ketika Mas Gagah Pergi" (KMGP) yang digagas oleh komunitas Forum Lingkar Pena (FLP) Karawang dan Mata Sinema Indonesia. Film religi islami yang juga bertemakan CINTA, Islam itu CINTA, yang dikemas anak muda bingits, gaul abis, namun tetap dalam bingkai nilai-nilai islam yang universal dan indah.

FLP yang notabene besutan dari Helvy Tiana Rosa sang penulis novel KMGP sekaligus sebagai peoduser film KMGV The Movie, merasa untuk di Karawang ini sosialisasi film KMGP sangatlah minim, jadi ketika KMGP tayang di Karawang Theater (KT) hanya bertahan 6 hari dan sepi penonton. Untuk itu FLP Karawang terpanggil untuk mengadakan nobar KMGP The Movie.
Dengan menggandeng Mata Sinema Indonesia dan beberapa stake holder yang lain, FLP Karawang berhasil meyakinkan CGV Blitz Karawang untuk mengadakan acara nobar KMGP. Ketika sudah deal dengan CGV Blitz, langsung dibuka pendaftaran nobar KMGP. Dan ternyata diluar ekspetasi panitia, antusiasme masyarakat Karawang untuk ikut nobar KMGP sangatlah tinggi. Target 1 studio dengan 308 seat telah terlampaui, dan akhirnya panitia menambah 1 studio lagi dengan 294 seat. Ternyata antusias masyarakat masih tinggi, bahkan ketika pendaftaran sudah ditutup pun masih ada yang pengen mendaftar nobar KMGP. Termasuk dari pihak CGV Blitz Karawang juga menawarkan studio ke-3 kepada panitia.
Luarrr biasa... Allahu Akbar...!!!

Alhamdulillah komunitas pemuda dari Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Karawang, yang dimotori oleh Sekolah Islam Terpadu Harapan Umat (HARUM) Karawang, mengobati kekecewaan masyarakat yang kehabisan tiket nobar KMGP (Ahad, 14/2/2016). JSIT Karawang juga menggandeng CGV Blitz Karawang untuk megadakan nobar KMGP di hari Sabtu (13/2/2016).

Ikhtiar anak-anak muda islam Karawang ini patut di dukung dan diacungi jempol..
Di tengah-tengah isu yang dihembuskan oleh oknum bahwa islam itu identik dengan teroris, anak-anak muda islam ini menjawab dengan karya nyata, dengan kegiatan-kegiatan positif yang menampilkan bahwa islam itu indah, islam itu CINTA. Bahkan juga menjawab bahwa tanggal 14 Februari itu bukanlah hari ritual kemaksiatan yang berkedok cinta dan kasing sayang.
Karawang akan dihiasi warna CINTA kepada ilahi robbi, karena "Ketika Cinta Menyapamu" akan mengiringi nobar film "Ketika Mas Gagah Pergi".

Wallahu A'lam... Sekian.

Karawang, 5 Februari 2016.

Mas Djoen (@masjunkaraba)
Ahad, 14 Februari 2016 akan menjadi hari penuh CINTA di kota pangkal perdjoeangan, Karawang. Bukan karena identik dengan ritual kemaksiatan yang dibungkus dengan slogan cinta dan kasih sayang, melainkan karena adanya acara yang digagas oleh muda-mudi Karawang yang bertemakan CINTA yang sesungguhnya. Generasi muda islam Karawang melalui Komunitas One Day One Juz (ODOJ) di pagi harinya akan mengadakan acara seminar/pengajian dengan tema "Ketika Cinta Menyapamu", dengan pembicara gadis muda belia, Fathiya Asyafiqah (pelajar SLTA, blogger dan penulis). Dari hasil tulisan-tulisannya telah menghasilkan sebuah buku yang berjudul "Breaking The Limit". Pengalaman mengisi acara-acara seminar atau bedah buku sudah tidak diragukan lagi. Alumni SMP Alam Karawang ini pernah satu panggung/acara dengan Meyda Safira pemeran film "Ketika Cinta Bertasbih" mengisi acara seminar di ITB. Fathiya akan dipadukan dengan Ustadz Abdul Roziq, SQ dalam acara seminar motivasi dan training al-qur'an yang digagas oleh komunitas ODOJ Karawang. Di sore harinya akan ada nonton bareng (nobar) film "Ketika Mas Gagah Pergi" (KMGP) yang digagas oleh komunitas Forum Lingkar Pena (FLP) Karawang dan Mata Sinema Indonesia. Film religi islami yang juga bertemakan CINTA, Islam itu CINTA, yang dikemas anak muda bingits, gaul abis, namun tetap dalam bingkai nilai-nilai islam yang universal dan indah. FLP yang notabene besutan dari Helvy Tiana Rosa sang penulis novel KMGP sekaligus sebagai peoduser film KMGV The Movie, merasa untuk di Karawang ini sosialisasi film KMGP sangatlah minim, jadi ketika KMGP tayang di Karawang Theater (KT) hanya bertahan 6 hari dan sepi penonton. Untuk itu FLP Karawang terpanggil untuk mengadakan nobar KMGP The Movie. Dengan menggandeng Mata Sinema Indonesia dan beberapa stake holder yang lain, FLP Karawang berhasil meyakinkan CGV Blitz Karawang untuk mengadakan acara nobar KMGP. Ketika sudah deal dengan CGV Blitz, langsung dibuka pendaftaran nobar KMGP. Dan ternyata diluar ekspetasi panitia, antusiasme masyarakat Karawang untuk ikut nobar KMGP sangatlah tinggi. Target 1 studio dengan 308 seat telah terlampaui, dan akhirnya panitia menambah 1 studio lagi dengan 294 seat. Ternyata antusias masyarakat masih tinggi, bahkan ketika pendaftaran sudah ditutup pun masih ada yang pengen mendaftar nobar KMGP. Termasuk dari pihak CGV Blitz Karawang juga menawarkan studio ke-3 kepada panitia. Luarrr biasa... Allahu Akbar...!!! Alhamdulillah komunitas pemuda dari Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Karawang, yang dimotori oleh Sekolah Islam Terpadu Harapan Umat (HARUM) Karawang, mengobati kekecewaan masyarakat yang kehabisan tiket nobar KMGP (Ahad, 14/2/2016). JSIT Karawang juga menggandeng CGV Blitz Karawang untuk megadakan nobar KMGP di hari Sabtu (13/2/2016). Ikhtiar anak-anak muda islam Karawang ini patut di dukung dan diacungi jempol.. Di tengah-tengah isu yang dihembuskan oleh oknum bahwa islam itu identik dengan teroris, anak-anak muda islam ini menjawab dengan karya nyata, dengan kegiatan-kegiatan positif yang menampilkan bahwa islam itu indah, islam itu CINTA. Bahkan juga menjawab bahwa tanggal 14 Februari itu bukanlah hari ritual kemaksiatan yang berkedok cinta dan kasing sayang. Karawang akan dihiasi warna CINTA kepada ilahi robbi, karena "Ketika Cinta Menyapamu" akan mengiringi nobar film "Ketika Mas Gagah Pergi". Wallahu A'lam... Sekian. Karawang, 5 Februari 2016 (Mas Djoen, @masjunkaraba) *Tulisan diatas juga bisa dibaca di disini

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/masdjoenkaraba/karawang-penuh-cinta_56b6b02acd927394044ae473
Ahad, 14 Februari 2016 akan menjadi hari penuh CINTA di kota pangkal perdjoeangan, Karawang. Bukan karena identik dengan ritual kemaksiatan yang dibungkus dengan slogan cinta dan kasih sayang, melainkan karena adanya acara yang digagas oleh muda-mudi Karawang yang bertemakan CINTA yang sesungguhnya. Generasi muda islam Karawang melalui Komunitas One Day One Juz (ODOJ) di pagi harinya akan mengadakan acara seminar/pengajian dengan tema "Ketika Cinta Menyapamu", dengan pembicara gadis muda belia, Fathiya Asyafiqah (pelajar SLTA, blogger dan penulis). Dari hasil tulisan-tulisannya telah menghasilkan sebuah buku yang berjudul "Breaking The Limit". Pengalaman mengisi acara-acara seminar atau bedah buku sudah tidak diragukan lagi. Alumni SMP Alam Karawang ini pernah satu panggung/acara dengan Meyda Safira pemeran film "Ketika Cinta Bertasbih" mengisi acara seminar di ITB. Fathiya akan dipadukan dengan Ustadz Abdul Roziq, SQ dalam acara seminar motivasi dan training al-qur'an yang digagas oleh komunitas ODOJ Karawang. Di sore harinya akan ada nonton bareng (nobar) film "Ketika Mas Gagah Pergi" (KMGP) yang digagas oleh komunitas Forum Lingkar Pena (FLP) Karawang dan Mata Sinema Indonesia. Film religi islami yang juga bertemakan CINTA, Islam itu CINTA, yang dikemas anak muda bingits, gaul abis, namun tetap dalam bingkai nilai-nilai islam yang universal dan indah. FLP yang notabene besutan dari Helvy Tiana Rosa sang penulis novel KMGP sekaligus sebagai peoduser film KMGV The Movie, merasa untuk di Karawang ini sosialisasi film KMGP sangatlah minim, jadi ketika KMGP tayang di Karawang Theater (KT) hanya bertahan 6 hari dan sepi penonton. Untuk itu FLP Karawang terpanggil untuk mengadakan nobar KMGP The Movie. Dengan menggandeng Mata Sinema Indonesia dan beberapa stake holder yang lain, FLP Karawang berhasil meyakinkan CGV Blitz Karawang untuk mengadakan acara nobar KMGP. Ketika sudah deal dengan CGV Blitz, langsung dibuka pendaftaran nobar KMGP. Dan ternyata diluar ekspetasi panitia, antusiasme masyarakat Karawang untuk ikut nobar KMGP sangatlah tinggi. Target 1 studio dengan 308 seat telah terlampaui, dan akhirnya panitia menambah 1 studio lagi dengan 294 seat. Ternyata antusias masyarakat masih tinggi, bahkan ketika pendaftaran sudah ditutup pun masih ada yang pengen mendaftar nobar KMGP. Termasuk dari pihak CGV Blitz Karawang juga menawarkan studio ke-3 kepada panitia. Luarrr biasa... Allahu Akbar...!!! Alhamdulillah komunitas pemuda dari Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Karawang, yang dimotori oleh Sekolah Islam Terpadu Harapan Umat (HARUM) Karawang, mengobati kekecewaan masyarakat yang kehabisan tiket nobar KMGP (Ahad, 14/2/2016). JSIT Karawang juga menggandeng CGV Blitz Karawang untuk megadakan nobar KMGP di hari Sabtu (13/2/2016). Ikhtiar anak-anak muda islam Karawang ini patut di dukung dan diacungi jempol.. Di tengah-tengah isu yang dihembuskan oleh oknum bahwa islam itu identik dengan teroris, anak-anak muda islam ini menjawab dengan karya nyata, dengan kegiatan-kegiatan positif yang menampilkan bahwa islam itu indah, islam itu CINTA. Bahkan juga menjawab bahwa tanggal 14 Februari itu bukanlah hari ritual kemaksiatan yang berkedok cinta dan kasing sayang. Karawang akan dihiasi warna CINTA kepada ilahi robbi, karena "Ketika Cinta Menyapamu" akan mengiringi nobar film "Ketika Mas Gagah Pergi". Wallahu A'lam... Sekian. Karawang, 5 Februari 2016 (Mas Djoen, @masjunkaraba) *Tulisan diatas juga bisa dibaca di disini

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/masdjoenkaraba/karawang-penuh-cinta_56b6b02acd927394044ae473