Karawang, 14 Februari 2016, bertempat di CGV Blitz Megaplex Festive Walk Karawang, aku ajak istri dan anak-anakku untuk nonton bareng (nobar) film Ketika Mas Gagah Pergi (KMGP) The Movie. Walaupun sempat di guyur hujan pada waktu jam penukaran tiket, namun dengan bismillah kami tetap niatkan untuk berangkat. Berbasah-basahan ria menjadi keunikan tersendiri, belum lagi jalanan yang macet dan kehabisan tempat parkir, merupakan sekelumit perjuangan untuk nobar KMGP The Movie.
Ada pemandangan yang unik gaes yang saya lihat, seolah-olah CGV Blitz Festive Walk Karawang telah diubah semacam majlis taklim anak-anak muda Karawang, dengan diselenggarakannya nobar KMGP The Movie.
Oke gaes, langsung aja ke topik pembicaraan yah.. sebenarnya pengen cerita juga sih perjuangan panitia nobar untuk meyakinkan Blitz, tapi karena aku bukan panitia, biarkanlah nanti panitianya ajah yang cerita.. heheee...
Lanjut, aku pernah lihat di acara hitam putih pas bintang tamunya Hamas Syahid Izudin pemeran Mas Gagah, disitu Hamas mengungkapkan prinsipnya dalam bermain film, yaitu "NO TOUCH". Bagiku ini sangat menarik, karena di kisah Ketika Mas Gagah Pergi, Mas Gagah sangat dekat dengan adik dan ibunya. Nah penasaran kan.. ayo tonton filmnya.. kaga nyesel dah...
Ketika artis muda memanfaatkan popularitasnya untuk mengejar nafsu dunianya, namun berbeda dengan Hamas, dia memilih untuk menjadi penghafal qur'an untuk membahagiakan ibundanya. Amazing.. Luarrr Biasa... (hiks hiks.. jadi terharu).
Kembali ke film KMGP The Movie, Perubahan Mas Gagah terjadi ketika pulang dari Ternate dalam rangka penelitian skripsinya dan kebetulan ada rekan bisnisnya di Ternate. Disana Mas Gagah bertemu dengan Kyai Gufron. Sepulang dari Ternate mulailah terjadi konflik keluarga, khususnya Mas Gagah dan Gita.
Disisi lain Gita yang sedang ada konflik dengan Mas Gagah, biasanya berangkat dan pulang sekolah diantar Mas Gagah, kini Gita menggunakan angkutan umum (bis) ke sekolah. Di bis itulah Gita dipertemukan dengan Yudhistira, seorang anak muda yang suka berdakwah dari bis ke bis. Awalnya Gita kurang suka dengan cara Yudi berdakwah di bis. Selanjutnya lebih baek nonton filmnya aja yee...
Inti dari film KMGP The Movie yaitu "Jika kita tidak setuju dengan sesuatu kebaikan yang belum kita pahami, cobalah untuk menghargainya" (Mas Gagah).
Jadi, yuuk kita berlomba-lomba dalam kebaikan aja gaes. Jangan buang energi untuk ngurusin orang lain, yang belum tentu kita lebih baik dari orang yang kita gunjingkan. Karena sebaik-baik orang dimata Allah adalah yang paling bertakwa. Dan kita juga telah diciptakan Allah sebaik-baik manusia (ahsani taqwim). Tinggal bagaimana cara kita mensyukurinya.
Jadi inget dakwahnya yudi di bis, "Kita diciptakan Allah adalah sebaik-baik manusia (fii ahsani taqwim). Anda pesek, Anda gendut, Anda tonggos, Anda hitam... dst (saksikan aja filmnya).
Sebenarnya aku kurang suka nonton film, tapi gegara KMGP The Movie aku jadi berubah fikiran untuk mendukung film-film islami yang positif. Dari KCB (Ketika Cinta Bertasbih), TC (Tausiyah Cinta) dan KMGP, lama-lama aku jadi masuk aliran SUFI nih.. alias SUka Film Islami.
Bisa jadi sudah banyak juga yang sealiran dengan saya. Ayo siapa yang mau nyusul ikut aliran SUFI (SUka Film Islami)...???
Sekian.
Selasa, 16 Februari 2016.
Mas Djoen (@masjunkaraba)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar